Anggrek memiliki nama latin Orchidaceae, merupakan satu suku tumbuhan berbunga yang umumnya hidup sebagai epifit, terlebih yang tumbuh di wilayah tropika. Anggrek di wilayah beriklim sedang, dapat beradaptasi pada musim dingin dengan hidup di tanah serta membentuk umbi menurut penelitian florist solo dan florist di solo.

Seperti halnya bunga-bunga cantik lainya, Anggrek memiliki ciri khas tersendiri hingga menjadikanya salah satu tanaman hias yang banyak diminati.

Orchidaceae mempunyai organ-organ yang sukulen atau berdaging tebal dengan kandungan air yang tinggi. Karena itu, ia bisa hidup pada kondisi air yang rendah. Air didapatkan dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara. Tanaman anggrek memang suka sinar matahari namun sebagai tanaman hias, anggrek tahan didalam area, anda bisa melihatnya di toko bunga solo atau toko bunga di solo.

Manfaat Bunga Anggrek
Anggrek dikenal memiliki banyak manfaat dalam dunia dekorasi sebagai tanaman hias karena kecantikan bunganya. Bunga anggrek sangat indah serta aneka variasinya yang nyaris tidak terbatas. Indonesia sendiri mempunyai kekayaan jenis anggrek yang tinggi, terlebih anggrek epifit yang hidup di pohon-pohon rimba, dari Sumatera hingga Papua.

Anggrek kerap dipergunakan sebagai lambang dari rasa cinta, kemewahan, serta keindahan sepanjang berabad-abad. Bangsa tiongkok pada zaman dahulu meyakini bahwa anggrek sebagai tanaman yang mengeluarkan aroma harum dari tubuh kaisar tiongkok. Selanjutnya, pada permulaan abad ke-18 orang-orang di seluruh penjuru dunia mulai mengoleksi anggrek, terlebih karena keindahannya.


Jenis-jenis Anggrek Hias
Berikut ini jenis-jenis anggrek hias yang dikenal di kalangan masyarakat, menurut data dari kirim bunga solo dankarangan bunga solo:

1. Cattleya
Anggrek jenis ini hidup menumpang pada pohon-pohon kayu besar, sehingga mereka terlindung dari paparan sinar matahari langsung dan memperoleh kelembaban yang mereka butuhkan.

Cattleya tidak menyukai sinar matahari langsung sepanjang hari. Mereka hanya menyukai sinar matahari langsung di pagi hari selama 4-5 jam sehari. Bila daun cattleya berwarna hijau gelap, pertanda kekurangan sinar matahari. Sebaliknya, bila kelebihan sinar, warna daunnya akan menjadi hijau kekuningan.
Sinar matahari yang cukup akan membuat Cattleya rajin berbunga. Cattleya akan rajin berbunga pada lingkungan bertempreatur antara 15-35 derajat Celcius. Selain merangsang pembentukan bunga, sinar matahari juga membuat tanaman lebih kuat, tahan serangan penyakit dan mampu mengumpulkan makanan cadangan. Makanan cadangan ini akan tersimpan di dalam bulb. Bulb yang padat berisi akan rajin menghasilkan tunas dan bunga.

Air juga kebutuhan pokok bagi Cattleya. Cattleya memerlukan penyiraman secara teratur, namun ia juga memerlukan waktu kering beberapa saat, sebelum disiram lagi. Saat disiram, akar akan menyerap air sebanyak-banyaknya untuk disimpan dalam bulb dan akar itu sendiri.

2. Dendrobium
Termasuk dalam kelompok anggrek epifit. Cara hidup anggrek Dendrobium adalah menempel pada benda lain seperti batang pohon, lempengan pakis, beberapa jenis ada yang batu batuan di lereng pegunung, dan ada juga yang tumbuh memanjat pada batang tanaman lain tanpa merugikan tempat yang ditempeli (bersifat epifit).

Anggrek dendrobium termasuk jenis anggrek yang rajin berbunga dan memiliki variasi warna yang banyak. Sekali berbunga bisa lebih dari dua tangkai bunga dan dapat bertahan kurang lebih 2 mingguan.

Dendrobium lebih suka cahaya matahari dibandingkan dengan jenis anggrek lainnya. Intensitas sinar matahari yang dibutuhkan sekitar 50% hingga 60%. Dengan temperatur 28 – 32 derajat Celcius dan kelembaban 50%, anggrek dendrobium akan tumbuh baik.

3. Grammatophylum
Grammatophyllum Speciosum, atau biasa disebut anggrek harimau atau anggrek tebu, merupakan jenis anggrek yang berukuran sangat besar. Termasuk anggrek raksasa yang diyakini sebagai spesies anggrek terbesar yang pernah ada. Berkembang biak di sela-sela pohon besar, anggrek ini bisa mencapai panjang 15 ft. Satu rumpun tanaman pernah tercatat memiliki berat mencapai 2 ton.

Anggrek harimau berbunga hanya sekali dalam 2 hingga 4 tahun dan bertahan selama kurang lebih 2 bulan. Bunganya dapat mencapai 6 in berwana kuning krim denga bintik coklat atau merah tua. Stem bunga dapat mencapai 6-9 in dengan 60-100 kuntum per tangkai.



4. Phalaenopsis
Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) atau puspa pesona adalah salah satu bunga nasional Indonesia. Cara hidupnya secara epifit dengan menempel pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan dan tumbuh subur hingga 600 meter di atas permukaan laut.

Anggrek bulan termasuk dalam tanaman anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar-akarnya berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa berdaging. Bunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.